OwnSkin Preview
Download To Mobile Phone: Noken Kein
Noken Kreatif: AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN

Kamis, 23 Juni 2011

AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN


              BAB I
PENDAHULUAN


1.1              LATAR BELAKANG
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan salah satu tipe informasi akuntansi manajemen. Dalam membahas informasi akuntansi penuh, informasi akuntansi dihubungkan dengan objek informasi yang berupa produk, aktivitas atau unit organisasi dan dalam membahas informasi akuntansi diferensial, informasi akuntansi dihubungkan dengan alternatif yang akan dipilih. Dalam membahas informasi akuntansi pertanggungjawaban ini, informasi akuntansi di hubungkan dengan wewenang yang dimiliki oleh tiap-tiap manajer.
Dalam uraian konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban di bahas definisi informasi akuntansi pertanggungjawaban dalam kedua tipe sistim akuntansi pertanggungjawaban, pengertian terkendalinyaa aktiva, pendapatan dan biaya, perbandingan konsep terkendalikannya biaya dengan variabilitas biaya serta masalah yang timbul dengan adanya tanggung jawab ganda atas suatu biaya. Manfaat informasi akuntansi pertanggungjawaban adalah penyusun anggaran, penilaian kerja manajer, pemotivasian manajer dalam menghasilkan kinerja, pengelolaan aktivitas dan pemantauan evektivitas program pengelolaan aktivitas.

1.2              TUJUAN PENULISAN
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini antara lain:
1.2.1        Untuk mengetahui perkembangan metode pengendalian biaya
1.2.2        Untuk mengetahui konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban
1.2.3        Untuk mengetahui manfaat informasi akuntansi pertanggungjawaban
1.2.4        Untuk mengetahui asumsi perilaku dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional

1.3           PERUMUSAN MASALAH
Perumusan masalah dari penulisan makalah ini antara lain:
1.3.1        Seperti apakah perkembangan metode pengendalian biaya?
1.3.2        Bagaimana konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban?
1.3.3        Apa manfaat informasi akuntansi pertanggungjawaban?
1.3.4        Bagaimana asumsi perilaku dalam sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional?


BAB II
PEMBAHASAN


2.1       PERKEMBANGAN METODE PENGENDALIAN BIAYA
Metode pengendalian biaya dalam perusahaan manufaktur telah mengalami perkembangan sejalan dengan perkembangan teknologi manufaktur yang digunakan dalam pengolahan produk. Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan metode pengendalian biaya yang dikembangkan kemudian setelah sistim biaya standar. Pada waktu itu biaya produksi merupakan proporsi terbesar dalam total biaya penuh produk dan biaya overhead pabrik merupakan proporsi terbesar dalam total biaya produksi.
         Pada awal perkembangan akuntansi manajemen, pada waktu itu teknologi manufaktur lebih banyak mengkonsumsi biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung. Dikembangkan  metode pengendalian biaya berupa system biaya standar yang memfokuskan pengendalian kos produk. Dalam sistim biaya standar, ditentukan biaya standar per satuan produk, yang di gunakan sebagai tolak ukur konsumsi sumber daya dalam proses pembuatan produk.
Pada waktu setiap tahap pembuatan produk, tahap desain dan pengembangan, tahap produksi, dan tahap distribusi produk mengkonsumsi sumber daya secara signifikan, akuntansi manajemen mengembangkan sistim akuntansi pertanggungjawaban berdasarkan aktivitas, fokus  pengendalian biayanya adalah aktivitas yang mengkonsumsi sumber daya. Dengan sistim akuntansi pertanggungjawaban ini, manajemen mendapatkan informasi akuntansi yang memungkinkan mereka melakukan pengelolaan aktivitas.

2.2        KONSEP INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Informasi akuntansi pertanggunganjawaban adalah informasi aktiva, pendapatan dan atau biaya yang dihubungkan dengan aktivitas penambahan dan bukan penambahan nilai. Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan keluaran system akuntansi pertanggungjawaban. Konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban telah mengalami perkembangan, sejalan dengan metode pengendalain biaya yang digunakan dalam perusahaan.
Sistim akuntansi pertanggungjawaban tradisional menghubungkan informasi akuntansi manajemen dengan wewenang yang dimiliki manajer. Wewenang di delegasikan dari manajer atas kemanajer di bawahnya, dan pendelegasian  wewenang ini menuntut manajer bawah untuk mempertanggungjawabkan pelaksanaan wewenang kepada  manajer atasnya.
Wewenang yang dimiliki oleh seorang manajer menjadikannya dalam posisi dapat mengendalikan sesuatu yang berada di bawah wewenangnya. Oleh karena itu, dalam hubunganya dengan wewenang manajer tertentu, aktiva, pendapatan dan biaya dapat dikelompokan menjadi dua golongan yaitu :
1)      Aktiva, pendapatan dan biaya terkendalikan dan
2)      Aktiva, pendapatan dan biaya tidak terkendaliakan.
Aktiva, pendapatan, dan biaya terkendalikan adalah aktiva , pendapatan dan biaya dapat yang dapat secara signifikan dipengaruhi oleh seorang manajer dalam jangka waktu tertentu.
            Dalam organisasi, pada dasarnya tidak ada aktiva, pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan. Aktiva, pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan oleh manajer tertentu, pasti dapat dikendalikan oleh manajer diatasnya atau manajer lainnya dalam organisasi.  Suatu aktiva, pendapatan dan biaya yang tidak terkendalikan oleh seorang manajer bagian mungkin merupakan aktiva, pendapatan dan biaya terkendalikan bagi manajer departemen yang membawahinya atau manajer bagian yang lain dalam organisasi.
a.       Aktiva Terkendalikan
Aktiva yang digunakan oleh suatu pusat pertanggungjawaban dapat     dikelompokan kedalam dua golongan yaitu :
1)      Aktiva terkendali
2)      Aktiva tidak terkendalikan
   Aktiva terkendalikan bagi seorang manajer pusat pertanggungjawaban adalah :
1)      Aktiva yang pemerolehan dan penggunaannya berada di bawah wewenang manajer pusat pertanggungjawaban.
2)      Aktiva yang penggunaannya berada di dalam wewenang manajer pusat pertanggungjawaban.

b.       Pendapatan Terkendalikan
            Pertanggungjawaban pendapatan yang diperoleh suatu pusat          pertanggungjawaban tidak begitu sulit pelaksanaanya, karena pendapatan mudah diidentifikasikan dengan manajer pertanggungjawaban untuk memperolehnya. Dapat diperoleh atau tidaknya pendapatan oleh suatu pusat pertanggungjawaban sangat tergantung atas kemampuan pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan.
c.        Biaya Terkendalikan
Terjadinya biaya dalam suatu pusat pertanggungjawaban tidak selalu sebagai akibat dari keputusan yang diambil oleh manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan. Karena itu tidak semua biaya yang terjadi dalam suatu pusat pertanggungjawaban dapat dikendalikan oleh manajer yang bersangkutan, maka dalam pengumpulan dan pelaporan biaya setiap pusat pertanggungjawaban, harus dipisahkan antara biaya-biaya yang terkendalikan dengan yang tidak terkendalikan.

d.       Pengubahan Biaya Tidak Terkendalikan Menjadi Biaya Terkendalikan
Biaya tidak terkendalikan dapat diubah menjadi biaya terkendalikan melalui dua cara yang saling berkaitan yaitu :
1)      Dengan mengubah dasar pembebanan dari alokasi ke pembebanan langsung, atau
2)      Dengan mengubah letak tanggung jawab pengambil keputusan.
Biaya yang dialokasikan kepada suatu pusat pertanggungjawaban dengan dasar yang sembarang, tidak dapat dimintakan pertanggungjawaban kepada manajer pusat pertanggungjawaban yang bersangkutan, sehingga biaya tersebut merupakan biaya tidak terkendalikan bagi manajer tersebut.

e.         Anggaran Biaya Sebagai Tolak Ukur Pengendalian Biaya
Untuk pengendalian biaya, organisasi harus disusun sedemikian rupa sehingga jelas wewenang dan tanggung jawab setiap manajer. Anggaran menghendaki adanya organisasiang baik yang tiap-tiap manajernya mengetahui wewenang dan tanggung jawabnya masing-masing. Dengan demikian, jika terjadi sesuatu yang tidak sesuai dengan yang direncanakan dalam anggaran, akan mudah ditunjuk siapa yang bertanggung jawab.

f.        Terkendalikannya Biaya versus Variabilitas Biaya
Variabilitas biaya merupakan adalah perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan. Jika terkendalikannya biaya dihubungkan dengan perubahan volume kegiatan, biaya dapat dikelompokan menjadi dua golongan yaitu : biaya yang dalam jangka pendek tidak dapat dipengaruhi secara signifikan olehg manajer yang berwenang dan biaya dalam jangka pendek dapat dipengaruhi secara signifikan oleh manajer yang bersangkutan.

g.   Tanggung Jawab Ganda
Seringkali terdapat lebih dari seorang manajer yang dianggap dapat mempengaruhi secara signifikan suatu biaya. Hal ini menimbulkan masalah tanggung jawab ganda. Meskipun demikian, biasanya dalam organisasi hanya ada seorang yang menjadi penanggung jawab utama dalam pengendaliannya, yaitu manajer yang mengawasi secara dekat kegiatan sehari-hari.

h.       Pemecahan Masalah Tanggung Jawab Ganda
Untuk memecahkan masalah tanggung jawab ganda, pusat pertanggungjawaban yang bertanggung jawab atas terjadinya suatu biaya yang  dikelompokan kedalam dua golongan yaitu pertanggungjawaban utama dan pertanggungjawaban sekunder.
Pertanggungjwaban utama dan pertanggungjawaban sekunder dapat dikelompokan lebih lanjut kedalam dua golongan yaitu :
1)      Unit organisasi pengesah pengeluaran modal dan unit organisasi yang mengusulkannya.
2)      Unit organisasi penghasil jasa dan unit organisasi pemakai jasa.

2.3        MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI PERTANGGUNGJAWABAN
Informasi akutansi pertanggungjawaban merupakan aktiva, pendapatan dan biaya, yang dihubugkan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi ini dapat berupa informasi historis dan dapat pula berupa informasi masa yang akan datang. Informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunn anggaran. Sedangkan yang berupa historis bermanfaat sebagai : Penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban dan pemotivasian manajer.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban ini bermanfaat bagi manajer untuk :
1)      Mengelola aktivitas, dengan cara mengarahkan usaha manajemen dalam mengurangi  dan ahirnya menghilangkan biaya bukan penambahan nilai.
2)      Memantau efektifas program pengelolaan aktivitas.

a)            Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Dasar Penyusunan anggaran.
Proses penyusunan anggaran pada dasarna merupakan proses penetapan peran dalam usaha pencapaian sasaran perusahaan. Dalam proses penyusunan anggaran ditetapkan siapa yang akan berperan dalam melaksanakan sebagian aktifitas pencapaian sasaran perusahaan dan ditetapkan pula sumber day yang disediakan bagi pemegang peran tersebut untuk memungkinkan melaksanakan perannya.

b)            Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban Sebagai Penilai Kinerja Manajer Pusat Pertanggungjawaban.
Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan informasi yang penting dalam proses perencanaan dan pengendalian aktivitas organisasi, karena informasi tersebut menekankan hubungan antara informasi dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap perencanaan dan realisasinya. Pengendalian dapat dilakukan dengan cara memberikan peran bagi setiap manajer untuk merencanakan pendapat dan biaya yang  menjadi tanggung jawabnya, dan kemudian menyajikan informasi realisasi pendapatan dan biaya tersebut menurut manajer yang bertanggung jawab.
c)            Informasi Akuntansi Pertanggungjawaban sebagai pemotivasian manajer
Informasi akuntansi merupakan bagian yang signifikan, maka informasi akuntansi ini akan berdampak terhadap motivasi manajer melalui dua jalur, yaitu:
1)      Menimbulkan pengaruh langsung terhadap motivasi manajer dengan mempengaruhi kemungkinan usaha diberi penghargaan. Kemungkinan dengan memperoleh penghargaan inilah yang memotivasi manajer untuk meningkatkan usaha.
2)      Secara tidak langsung informasi akuntansi pertanggungjawaban berdampak terhadap motivasi melalui nilai penghargaan. Informasi akuntansi pertanggungjawaban digunakan untuk mengukur kinerja manajer. Jika struktur penghargaan sebagian besar didasarkan atas informasi akuntansi, manajer akan memperoleh kepuasan.

2.4       ASUMSI PERILAKU DALAM SISTIM AKUNTANSI
PERTANGGUNGJAWABAN TRADISIONAL
Sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional dirancang berlandaskan atas beberapa asumsi tentang perilaku manusia berikut ini :
1.   Pengelolaan berdasarkan penyimpangan merupakan pengendalian operasi secara efektif yang memadai.
Pengelolan berdasarkan penyimpangan menggunakan anggapan bahwa agar manajer secara efektif mengelola dan mengendalikan aktivitas organisasi, mereka harus memusatkan perhatian terhadap bidang yang didalamnya terdapat penyimpangan hasil sesungguhnya dari sasaran yang dianggarkan atau sasaran standar.
2.   Pengelolaan berdasaran tujuan akan menghasilkan anggaran yang disepakati, biaya standar, sasaran organisasi dan rencana yang dapat dilaksanakan.
3.   Struktur pertanggungjawaban sesuai dengan struktur hirarkhi organisasi.
Struktur organisasi mencerminkan pembagian dan hirarkhi wewenang dalam perusahaan. Melalui struktur organisasi,m manajemen melaksanakan pendelegasian untuk melaksanakan tugas khusus kepada manajemen yang lebih bawah, agar dapat dicapai pembagian pekerjaan yang bermanfaat.
4.   Manajer dan bawahannya bersedia untuk menerima tanggung jawab yang di bebankan kepada mereka melalui hirarkhi organisasi.
Unsur yang paling menentukan agar sistem akuntansi pertanggungjawaban berhasil adalah kesediaan para manajer pusat pertanggungjawaban untuk menerima tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka.
5.   Sistem akuntansi pertanggungjawaban mendorong kerja sama, bukan kompetesi.
Akuntansi pertanggungjawaban memperbaiki kerja sama dalam perusahaan dengan cara memperlihatkan kepada para manajer posisi aktivitas mereka masing-masing dalam aktivitas perusahaan secara keseluruhan dan dengan cara memperjelas sasaran yang hendak dicapai secara bersama-sama oleh semua manajer tersebut.


BAB III
PENUTUP

3.1       KESIMPULAN
Sistem akuntansi pertanggungjawaban merupakan metode pengendalian biaya yang dikembangkan kemudian setelah sistim biaya standar. Pada waktu itu biaya produksi merupakan proporsi terbesar dalam total biaya penuh produk dan biaya overhead pabrik merupakan proporsi terbesar dalam total biaya produksi.
Informasi akutansi pertanggungjawaban merupakan aktiva, pendapatan dan biaya, yang dihubugkan dengan manajer yang bertanggung jawab terhadap pusat pertanggungjawaban tertentu. Informasi ini dapat berupa informasi historis dan dapat pula berupa informasi masa yang akan datang. Informasi masa yang akan datang bermanfaat untuk penyusunn anggaran. Sedangkan yang berupa historis bermanfaat sebagai : Penilai kinerja manajer pusat pertanggungjawaban dan pemotivasian manajer.

3.2   SARAN
Seperti apa yang dijelaskan pada materi makalah akuntansi pertanggungjawaban diatas penulis menyarankan sebagai pihak manajer atau pihak akuntan harus lebih jeli dalam menhadapi setiap masalah ekonomi yang terjadi agar dalam menyusun suatu sistem perakuntansian tidak mengalami kendala terlebih dalam mempertanggung jawabkan akan apa yang telah dibukukan.
Penulis juga menyarankan kepada semua pembaca sekalian agar bisa memahami seperti apa sesungguhnya akuntansi pertanggungjawaban itu, sehingga dalam menanggapi sistem informasi yang berkaitan dengan masalah ekonomi dapat menyelesaikan masalah itu dengan sistem akuntansi dan dapat mempertanggungjawabkannya secara baik.



4 komentar:

  1. Bagi yang membaca blog ini, postingkan komentar anda disini.

    BalasHapus
  2. maaf bang daftar pustakanya kalo bisa ikut dicantumkan juga

    BalasHapus
  3. Saya mau bertanya
    Jelaskan mengenai hubungan variabilitas biaya dengan wewenang

    BalasHapus